Di balik gagahnya seorang satria, pasti ada sosok guru yang mendidik dan melatih nya dengan sabar dan gigih. Seperti itulah kiranya Shalahuddin Al-Ayyubi dan Nuruddin Zanki. Banyak ilmu pengetahuan, keterampilan, dan ketangkasan milik Salahuddin Al-Ayyubi yang diwariskan dari Nuruddin Zanki. Selain itu, Shalahuddin Al-Ayyubi pun mewarisi cita-cita dari gurunya, selain dari orangtuanya, untuk me…
Setelah ditunjuk menjadi gubernur Mesir, Shalahuddin memantau langsung kehidupan masyarakata Mesir. Pendidikan dan perekonomian menjadi fokus utama Shalahuddin. Ia selalu khawatir, Allah akan menuntutnya kelak sebagai pemimpin yang zhalim. Akan tetapi, di tengah kesibukannya itu, Shalahuddin juga harus menyiapkan rencana dalam menghadapi kemungkinan penyerangan besar dari musuh Islam. Pasukan …
Cut Nyak Din adalah perempuan dari Tanah Rencong yang memiliki keberanian untuk menjaga marwah agama dan bangsanya. Walau perjuangan Cut Nyak Din berakhir di pengasingan, Sumedang, Jawa Barat, ia terus menginspirasi setiap generasi. Untuk mengenang perjuangannya, pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional. Dengan cerita berdasarkan fakta sejarah dan ilustrasi yang menarik, komik ini sa…
Mereka hidup pada masa yang berbeda, tempat yang berbeda, motif dan cara yang berbeda. Namun, semangat mereka sama. Berjuang membebaskan Nusantara dari penjajah. Mereka telah lama tiada, namun api semangatnya diteruskan hingga ke generasi kita. Komik ini dihadirkan untuk meniupkan semangat juang untuk terus memakmurkan sebaik-baiknya bumi Allah bernama Indonesia ini. Mereka dan kita, adalah Nu…
"Bendera perang dibawa oleh Zaid, lalu ia berperang hingga syahid. Kemudian bendera diambil oleh Ja'far, dan ia berperang hingga syahid. Setelah itu,bendera perang dibawa oleh pedang di antara pedang-pedangnya Allah (saifullah-yakni Khalid bin Walid-) hingga Allah memenangkan kaum muslimin." Khalid mengisahkan dahsyatnya Perang Mu'tah dengan mengatakan,"Sembilan pedang di tanganku telah patah.…
Pasukan muslim yang dipimpin Asaduddin Syirkuh berhasil masuk ke gerbang Kerajaan Fathimiyyah. Ibnu Ash-Shawar lah yang membukakan pintu gerbang itu. Ternyata, di balik perbuatannya, Ibnu Ash-Shawar memiliki rencana tersembunyi dengan mengizinkan pasukan muslim masuk ke wilayahnya. Peristiwa demi peristiwa pun terjadi. Asaduddin Syirkuh ditunjuk menjadi gubernur di kota itu. Tentu saja hal ini…